MANAJEMEN
PRODUKSI DAN OPERASI
DALAM KEGIATAN
USAHA ROTI
“SUKA ROTI BAKERY”
Disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah
Manajemen Produksi
dan Operasi
MARSELUS TH
GERO TAPOBALI
|
|
|
PROGRAM
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG
2018
I.
PENDAHULUAN
Gambaran
Umum
Usaha
roti Suka Roti Bakery
didirikan di
Kota Kupang sejak tahun
2012. Pemilik usaha ini
adalah Bapak
David Liu yang berlokasi di Jalan Timor Raya Km 11 Lasiana Kota
Kupang tepatnya di
depan Lapangan Sitarda. Adapun Suka
Roti Bakery sudah mempunyai 6 (enam) cabang
yakni yang berada di Jalan
Perintis Kemerdekaan Kayu Putih,
Jalan Mohamad Hatta Kuanino, Jalan Feteran Fatululi, Jalan Siliwangi Kampung
Solor, Jalan Adisucipto Oesapa dan Jalan Victor Lidak Atambua. Spesifikasi usaha khusus pada pengolahan
tepung terigu
untuk menghasilkan roti.
Bapak David Liu memulai
usaha pembuatan roti bermula hanya sebagai hobby dan melihat prospek
perkembangan usaha roti yang sangat baik dan sebagai upaya untuk mendapatkan penghasilan setelah
melihat peluang dan potensi usaha tersebut di Kupang cukup
menjanjikan. Jika dilihat dari jumlah usaha pembuatan roti di Kota
Kupang yang masih sangat terbatas. Sebelumnya Bapak David Liu adalah pekerja
pada perusahaan Konstruksi. Berdasarkan pengalaman tersebut maka ia memulai
usahanya di Kupang karena pengusaha roti dengan segmen pasar menengah ke bawah masih
kurang sedangkan permintaan akan produk roti cukup tinggi.
Perusahaan roti Suka Roti Bakery mengalami perkembangan
yang cukup pesat karena melayani segmen pasar menengah ke bawah dengan harga
yang cukup murah sehingga masyarakat memiliki kemampuan untuk membeli.
II.
PEMBAHASAN
a.
Tujuh Criteria Melcom Baldrige Untuk
Keunggulan Kinerja
1.
Kepemimpinan yang Visioner
Bapak David Liu
sebagai pemilik perusahaan roti Suka Roti Bakery menetapkan visi dan tujuan perusahaan dan kemudian
mengkomunikasikannya kepada setiap karyawannya. Adapun Visi Misi Suka Roti Bakery
sebagai berikut :
VISI : Menjadi
perusahaan roti yang
senantiasa mampu
bersaing dan tumbuh berkembang dengan sehat.
MISI :
1. Menghasilkan
keuntungan untuk mendukung pengembangan usaha serta memberikan pendapatan yang
memuaskan bagi para pekerja;
2. Memproduksi roti untuk
memenuhi kebutuhan
masyarakat dengan mutu, harga dan pasokan yang mampu bersaing melalui pengelolaan yang
profesional demi kepuasan pelanggan.
3. Menjalin kemitraan kerjasama
dengan pemasok dan penyalur yang saling menguntungkan.
Bapak
David Liu sebagai pemilik
perusahaan Suka Roti Bakery memiliki
kecakapan untuk mengelola dan menginspirasi anak buahnya untuk mencapai
keunggulan produk.
2.
Strategi
Strategi
promosi yang dilakukan oleh perusahaan Suka Roti Bakery untuk menarik
konsumen adalah :
-
Pembeli langsung datang ketempat usaha untuk membeli
roti.
-
Memasang iklan pada media masa.
-
Memasang iklan pada Media Sosial.
-
Menjual dengan menggunakan mobil
keliling.
-
Mengadakan Lomba Merias Kue.
-
Mengadakan Demo Pembuatan kue.
-
Mendistribusikan ke kios, kantin, rumah makan, mini market dengan wilayah
pemasaran Kota Kupang.
-
Mengadakan kursus bagi anak-anak dan
orang dewasa tentang pembuatan kue.
3.
Fokus Pelanggan
Perusahaan
roti Suka Roti Bakery menentukan kebutuhan, harapan,
pilihan pelanggan dan juga pasar untuk memastikan keterkaitan jasa produk roti
dan mengembangkan peluang baru dalam usaha produksinya.
Beberapa cara yang dilakukan perusaahan untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggannya adalah mendengarkan keluhan dan
masukan pelanggan, mengajak pelanggan aktif di sosial media untuk menunjukkan
eksistensi perusahaan yang tetap hadir
untuk semua kalangan dan memperluas pemasaran agar menjadi banyak yang
mengetahui.
Perusahaan
roti Suka Roti Bakery memberikan
inovasi tambahan pelayanan kepada pelanggan berupa :
-
Wifi
Gratis di semua cabang.
-
Diskon
pembelian Roti dengan bekerja sama dengan Telkomsel untuk Penukaran Point
Telkomsel.
4.
Pengukuran, analisis dan manajemen
pengetahuan
Perusahaan Suka Roti Bakery belum memiliki
Key Performance Indicators (KPI) yang
jelas dan terukur. Pengukuran kinerja manajemen masih menggunakan pengamatan
langsung.
Perusahaan Suka Roti Bakery memberikan pelatihan internal
mengenai pembuatan roti yang sesuai dengan standar perusahaan.
5.
Fokus Tenaga Kerja
Perusahaan melakukan penilian kapabilitas dan
kapasitas tenaga kerja serta membangun
lingkungan kerja yang kondusif untuk kinerja karyawan yang baik .
Perusahaan Suka Roti Bakery melakukan pengembangan
mutu SDM-nya dengan cara memberikan pelatihan tentang teknik produksi roti.
Pemberian balas jasa kepada karyawan tetap berupa gaji diberikan
berdasarkan standar UMP, sedangkan kepada karyawan yang belum tetap ditetapkan
sesuai kebijakan pimpinan.
Bapak David Liu sebagai pemilik perusahaan
Suka Roti Bakery memberikan reward yang fair
kepada karyawannya yang memiliki prestasi baik.
6.
Manajemen Proses
Perusahaan Suka Roti Bakery mendesain,
mengelola, dan meningkatkan kerja sistem dan proses kerja untuk kepuasan
customer untuk mencapai keberhasilan perusahaan dan keberlanjutannya.
Dalam hal operasional produksi, pembagian kerja yang terdapat
pada perusahaan ini didasarkan pada tahapan proses produksi, meliputi :
-
Bagian
Pencampuran adonan;
-
Bagian
Pencetakan;
-
Bagian
Fermentasi supaya
roti mengembang;
-
Bagian
Pengovenan;
-
Bagian
Pengepakan.
7.
Hasil yang memuaskan
Secara
singkat mutu dapat diartikan sebagai keseluruhan karakteristik dan fitur dari produk atau jasa yang melekat pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan.
Upaya yang dilaksanakan oleh Pak David Liu
dalam menjaga mutu produk
adalah:
a.
Pada
Aspek Input Berupa Bahan Baku :
-
Pengadaan tepung terigu, mentega, gula
pasir, susu, bibit roti dan pelembut yang berkualitas;
-
Pengadaan bahan penunjang seperti abon,
pisang, coklat dan keju dari barang yang bermutu dan label terkenal.
-
Pengadaan Kacang Merah, Pandan dan
mentega yang didatangkan dari Jakarta.
-
Kualitas air bersih untuk pengolahan;
b.
Pada
Aspek Proses Produksi:
-
Pengawasan
kebersihan sarana pengolahan, yaitu : mixer, loyang/cetakan, meja,
alat potong, tempat fermentasi, dan oven;
-
Pengawasan
pada pencampuran bahan baku kombinasi yang tepat antara tepung terigu,
mentega, gula pasir, susu, bibit roti, pelembut dan air;
-
Pengawasan
pada proses pencetakan;
-
Pengawasan pada proses fermentasi;
-
Pengawasan pada proses pengovenan
sehingga roti matang secara merata;
-
Pengawasan pada proses pengepakan dalam
kemasan;
c.
Pada
Aspek Output/Produk:
-
Warna produk : kuning kecokelatan;
-
Bentuk produk:roti yang
dihasilkan harus mengembang dengan baik dan matang secara merata dan menarik.
-
Tekstur produk : roti yang dihasilkan
lembut;
-
Rasa
: manis, tawar, mocca, coklat, pisang, pandan, kacang merah, kacang hijau,
Sparkling dan yang lainnya;
-
Aroma
: khasroti sesuai rasa.
III.
BALANCE
SCORE CARD dan SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
1. Balance Score Card
Perspektif pelanggan
|
Perspektif keuangan
|
Perspektif proses bisnis internal
|
Perspektif pembelajar dan pertumbuhan
|
Peningkatan jumlah pelanggan
|
ROI (Return on Investment
|
Peningkatan pelayanan yang berkualistas, cepat, ramah
& profesional
|
Peningkatkan komptensi pemasaran
|
Peningkatan kepuasan pelanggan
|
Peningkatan pendapatan & efisiensi
|
Otomasi proses bisnis
|
Peningkatan sikap kerjasama
|
Peningkatan kepercayaan pelanggan
|
Pengaturan biaya operasi
|
Manajemen inventori yang baik
|
Peningkatan kompetansi karyawan
|
Peningkatan kualitas relasi pelanggan
|
|
Penambahan & perbaikan fasilitas sesuai dengan
standar
|
Peningkatna pengetauan & keterampilan
|
Gambar Balance Score Card.
2. Manajemen Rantai Pasokan
·
Input
Ø Tepung
terigu, mentega,
gula pasir, susu, pelembut, bibit roti, mocca dan cokelat
diperoleh dari Toko
Sampoerna;
Ø Kelapa
parut diperoleh dari Pasar Kasih Naikoten I.
Ø Mentega,
kacang merah dan pandan didatangkan dari Jakarta.
Ø Gas LPJ dibeli dari Agen LPJ.
·
Proses
Ø Pencampuran Adonan
- Mencampur tepung terigu, mentega, gula
pasir, susu, bibit roti dan airsecukupnya dengan menggunakan mixer. Sedangkan
untuk roti balok rasa tawar pencampuran adonan dilakukan tanpa gula. Tujuan dari tahapan pengadukan ini
adalah agar adonan
roti tercampur rata untuk
mempermudah proses pencetakan.
- Pencampuran untuk bahan isian cokelat,
kelapa dan bahan lainnya pada roti panjang, bulat dan donat;
Ø Pencetakan
Pada proses pencetakan, adonan roti yang sudah tercampur
rata di bentuk. Untuk jenis roti balok menggunakan loyang cetakan sedangkan
untuk jenis roti panjang bulat dibentuk
dengan secara manual dengan menggunakan tangan. Khusus untuk roti panjang isi
di dalamnya berupa cokelat dan kelapa langsung dimasukkan dibagian tengah roti.
Ø Fermentasi
Pada proses ini adonan roti yang telah dibentuk ditaruh
dalam loyang untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam ruang fermentasi selama
kurang lebih 30 menit. Tujuan dari proses fermentasi ini adalah agar adonan
roti yang telah cetak mengembang dengan baik.
Ø Pengovenan
Pada proses ini setelah adonan roti
mengembang dalam ruang fermentasi, selanjutnya roti dimasukkan dalam oven untuk
dipanggang kurang lebih 15 menit dengan suhu kurang lebih 250°C dengan
menggunakan listrik. Dalam oven tersebut terdapat alat tempat meletakan adonan roti.
Proses kerja alat tersebut adalah berputar. Tujuannya adalah agar roti matang
secara sempurna dan merata.
Ø
Pengepakan
Proses pengepakan dilakukan dengan menggunakan kemasan plastik.
Untuk roti balok dan roti panjang
langsung dikemas dalam plastik dengan menggunakan mesin press kemasan.
Sedangkan untuk roti bulat sabagian langsung dijual dan yang lainnya dikemas
untuk dijual dengan menggunakan mobil keliling.
·
Output
Output pengolahan
tersebut adalah roti dengan berbagi bentuk dan rasa yang selanjutnya dipasarkan dengan
mekanisme :
Ø Pembeli langsung datang ketempat usaha untuk
membeli roti;
Ø Mendistribusikan
ke kios, kantin, rumah makan, mini
market dengan wilayah pemasaran kota kupang.
Ø Mendistribukan
dengan menggunakan mobil keliling.
Ø Mengadakan
kursus bagi anak-anak dan orang dewasa tentang pembuatan kue.
Supply Chain Manajemen
IV. PENUTUP
1. Kesimpulan
a.
Perusahaan
Roti Suka Roti Bakery milik Bapak David Liu sebagai salah satu usaha swasta yang sehat dan berkembang pesat dari
tahun ke tahun.
b.
Dalam
mengembangkan visi dan misi usahanya, Perusahaan Roti Suka Roti
Bakery belum melaksanakan Tujuh Criteria Melcom Baldrige Untuk Keunggulan
Kinerja khusus pada bagian keempat yaitu Pengukuran, analisis dan manajemen
pengetahuan. Perusahaan Suka Roti Bakery belum memiliki Key Performance
Indicators (KPI) yang jelas dan terukur.
2. Saran
a. Melihat potensi pasar yang terus berkembang maka
perusahaan roti Suka Roti Bakery disarankan untuk meningkatkan skala usaha
maupun pemasaran produk melalui kerja sama dengan berbagai lembaga permodalan
baik swasta maupun pemerintah.
b. Perusahaan Suka Roti Bakery perlu
memiliki Key Performance Indicators (KPI) yang jelas dan terukur.