Minggu, 23 Mei 2021
KOPDIT SWASTI SARI BAWA KABAR GEMBIRA DI HARI PENTAKOSTA
Jumat, 21 Mei 2021
KOPDIT SWASTI SARI TAMPIL BEDA!
Lukas Mabilani (Kaur Keuangan desa Tominuku) |
Hal itu yang saya rasakan hari ini, dengan tidak sengaja saya bertemu Kakak Lukas Mabilani. Beliau adalah teman atau tetangga saya ketika di Penfui Kota Kupang, Kakak Lukas menyelesaikan pendidikan SMA di Kupang pada tahun 2003. Kakak Lukas telah kembali ke kampung halamannya sejak tahun 2005.
Bertempat di Desa Tominuku Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor (Jumat, 21/5/2021), Kakak Lukas Mabilani bersama 15 orang warga desa setempat resmi bergabung menjadi anggota Kopdit Swasti Sari. Kakak Lukas saat ini berprofesi sebagai petani, selain bertani Kakak Lukas juga mengamban tugas sebagai Kaur Keuangan di Desa Tominuku.
Setelah mendengarkan pemaparan dari Kopdit Swasti Sari, Kakak Lukas yang mewakili pemerintah desa Tominuku memberikan apresiasi kepada Kopdit Swasti Sari yang telah menyampaikan produk dan layanan keuangan yang berkualitas kepada masyarakat desa Tominuku. Kakak Lukas dan masyarakat setempat mengharapakan agar Kopdit Swasti Sari dapat memujudkan mimpi masyakarat desa Tominuku yaitu pemasangan listrik di rumah-rumah penduduk.
Selain kebutuhan listrik di rumah-rumah penduduk, Kopdit Swasti Sari juga berkomitmen untuk mewujudkan keinginan masyarakat desa Tominuku agar dapat meningkatkan usaha pertanian di desa tersebut, mengingat potensi hasil pertanian di desa Tominuku berupa: sayuran, kemiri, vanili dll yang cukup menjanjikan serta didukung sember daya alam yang subur, maka cita-cita bersama ini rasanya tidak sulit untuk diwujudkan.
Selain produk pinjaman, Kopdit Swasti Sari memberikan edukasi kepada masyarakat desa Tominuku agar membiasakan menabung untuk memiliki dana cadangan dalam rumah tangga, selain itu menabung bisa mengajarkan untuk berhemat. Dengan menabung secara rutin setiap bulan masyarakat diajarkan untuk menghemat pengeluaran supaya hidup tidak boros, merencanakan serta mempersiapkan hari depan.
Selasa, 18 Mei 2021
GENERASI MILENIAL: TARGET PASAR YANG STRATEGIS DAN POTENSIAL BAGI KOPERASI
Kemajuan teknologi terutama dalam bidang komunikasi dan informasi menimbulkan pergeseran pola hidup manusia, terutama generasi milenial. Berbagai kemudahan sebagai dampak positif kemajuan teknologi tersebut ditanggapi manusia dengan melakukan berbagai perubahan dalam menjalani kehidupannya. Generasi milenial merupakan kelompok manusia dengan jumlah terbanyak dimuka bumi ini sehingga menjadi sasaran empuk para pelaku usaha untuk menawarkan kemudahan di berbagai bidang kehidupan.
Selain itu, perlu disadari bahwa generasi milenial mempunyai pengaruh besar terhadap trend yang sedang berkembang, bahkan menciptakan suatu trend baru. Karena itu, jika koperasi ingin menjadikan generasi milenial sebagai pangsa pasar utama, harus mampu menjalankan sistem pemasaran produk yang tepat untuk mereka.
Sesuai dengan prinsip koperasi keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka mengandung makna bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapa pun serta tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apa pun. Keangotaan koperasi yang heterogen sehingga perlu ditentukan segmentasi pasar sebelum menetapkan target pasar. Penetapan target pasar koperasi pada generasi milenial bermanfaat dapat membantu koperasi untuk mengembangkan posisi produk dan strategi pemasaran yang sesuai serta memanfaatkan sumber daya koperasi secara efektif dan efisien. Meskipun ukuran segmen pasar generasi milenial saat ini untuk menjadi anggota koperasi masih relatif kecil, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk berkembang di masa datang.
Generasi milenial merupakan target pasar yang strategis bagi koperasi. Mereka cukup cerdas untuk memilih produk dan jasa yang ditawarkan. Generasi milenial akrab dengan teknologi, yakni tidak bisa jauh dari gadget dan dari dunia sosial, bercakap melalui jejaring maya, melakukan transaksi secara online dengan mempertimbangkan faktor efektivitas, kenyamanan, waktu dan sebagainya. Arah atau strategi pengembangan koperasi yakni beradaptasi dengan perkembangan zaman, menjadi koperasi digital.
Menuju koperasi digital, maka koperasi perlu membangun komitmen untuk melakukan investasi dalam bidang teknologi dan membuka diri untuk berkolaborasi dengan pihak eksternal. Kita hendaknya berpikir dan bertindak keluar dari kotak kenyamanan untuk melakukan inovasi produk dan pelayanan dengan didukung infrastruktur teknologi yang memadai.
Sumber:
Buku: Koperasi Kredit di Tengah Arus Digitalisasi
Penulis: Serviam's Publishing Group (SPG)
Penerbit : Writing Revolution Yogyakarta
Tahun terbit: 2020
Senin, 17 Mei 2021
TANPA PERUBAHAN TAK ADA KEMAJUAN, TAK ADA PEMBAHARUAN
Beberapa orang menonton sesuatu berubah.
Beberapa orang bertanya-tanya, "Apa yang berubah?"
Beberapa orang tidak tahu bahwa sesuatu sedang atau sudah berubah.
Beberapa orang menentang perubahan dengan berbagai cara.
Sumber:
Judul Buku: I'M A LEADER
DRIVE CHANGE AND IMPROVE PERFORMANCE
Penulis: ELOY ZALUKHU dan ANDY ISKANDAR
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Kota penerbit: Jakarta
Tahun terbit: 2017
Rabu, 12 Mei 2021
PEMIMPIN YANG MELAYANI ATAU PELAYAN YANG MEMIMPIN?
Tak heran jika zaman sekarang sebagian besar orang melepaskan nilai-nilainya karena ingin orang lain menyukainya atau karena takut ditolak. Dengan dalih hidup damai, kita tak ingin membuat marah siapa pun, kita tak ingin mengorbankan apa pun seperti waktu, uang, atau kesenangan sehingga kita menerima situasi dan kebijakan yang sebenarnya tidak kita setujui. Kita hanya mengeluh, namun tak berbuat apa-apa. Akibatnya, kita tak mengubah apa-apa dan kehadiran kita menjadi tak berguna.
Sumber:
Judul Buku: I'M A LEADER - DRIVE CHANGE AND IMPROVE PERFORMANCE
Penulis: ELOY ZALUKHU dan ANDY ISKANDAR
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Kota penerbit: Jakarta
Senin, 10 Mei 2021
PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI PERLU TERUS DITINGKATKAN
Kata Partisipasi telah sering
kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, baik yang di ucapkan para ahli maupun
orang awam. “Partisipasi adalah keterlibatan seseorang dalam situasi baik
secara mental, pikiran atau emosi dan perasaan yang mendorongnya untuk
memberikan sumbangan dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan ikut bertanggung jawab terhadap
kegiatan pencapaian tujuan tersebut” (Syamsuddin Adam dalam Prasetya, 2008:54).
Menurut Salusu (1998:104): “Partisipasi secara garis besar dapat dikatagorikan sebagai desakan kebutuhan psikologis yang mendasar pada setiap individu”. Partisipasi merupakan suatu konsep yang merujuk pada keikutsertaan seseorang dalam berbagai aktivitas pembangunan. Literatur klasik selalu menunjukan bahwa partisipasi adalah keikutsertaan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi program pembangunan (Juliantara, 2002:90-91).
Koperasi merupakan salah satu lembaga ekonomi pertama di Indonesia yang dibentuk para pendiri bangsa dengan tujuan sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia. Anggota merupakan pemilik koperasi, dimana anggota wajib berpartisipasi dalam penyertaan modal dan membuat keputusan. Selain itu, anggota juga sebagai pengguna barang/jasa, dimana anggota koperasi wajib memanfaatkan fasilitas, layanan, barang, maupun jasa yang disediakan koperasi. "Bahkan, anggota juga sebagai pengawas, dimana anggota wajib berpartisipasi dalam pengawasan koperasi".
Keunggulan Koperasi dibandingkan dengan badan usaha lain salah satunya terletak pada konsep kepemilikan bersama. "Dimana ragam keputusan berada di tangan anggota koperasi yang diambil secara demokratis demi mencapai pembagian keuntungan yang adil sesuai dengan partisipasi dan kontribusinya".
Partisipasi anggota antara lain, partisipasi dalam pengambilan keputusan dalam rapat anggota, berupa kehadiran, keaktifan, dan penyampaian/mengemukakan pendapat/saran/ide/gagasan/kritik bagi koperasi. Termasuk partisipasi dalam kontribusi modal dalam berbagai jenis simpanan, simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, jumlah dan frekuensi menyimpan simpanan, penyertaan modal.
Tak ketinggalan adalah partisipasi dalam pemanfaatan pelayanan dalam berbagai jenis unit usaha, jumlah dan frekuensi pemanfaatan layanan dari setiap unit usaha koperasi, besaran transaksi berdasarkan waktu dan unit usaha yang dimanfaatkan. Juga, partisipasi besaran pembelian atau penjualan barang maupun jasa yang dimanfaatkan, cara pembayaran atau cara pengambilan, bentuk transaksi, waktu layanan.
"Bentuk partisipasi lainnya adalah dalam pengawasan koperasi. Yaitu, dalam menyampaikan kritik, tata cara penyampaian kritik, ikut serta melakukan pengawasan jalannya organisasi dan usaha koperasi". Untuk itu, partisipasi anggota koperasi perlu terus ditingkatkan. Hal itu dapat dilakukan melalui penanaman kesadaran diri terhadap anggota, pengurus, pengelola, dan pengawas, terhadap upaya capaian tujuan usaha koperasi secara bersama.
Melibatkan secara aktif seluruh anggota koperasi dalam perencanaan usaha dan proses pengambilan keputusan, juga merupakan cara untuk meningkatkan partisipasi anggota koperasi. "Anggota perlu menyadari tujuan pelayanan usaha yang dilakukan oleh pengurus dan pengelola". Lebih dari itu, pengurus juga harus menyampaikan secara utuh perencanaan usaha hingga anggota dapat memahami, menyadari, dan ikut bertanggung jawab atas upaya pencapaian tujuan usaha.
Sumber:
https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20201012/9/1304045/menkopukm-dorong-peran-anggota-untuk-kembangkan-koperasi?espv=1
Jumat, 07 Mei 2021
ANGGOTA KOPERASI MERUPAKAN ASET YANG HARUS DIKELOLA SECARA STRATEGIS DAN PROFESSIONAL.
Sumber:
https://majoo.id/blog/detail/mengapa-konsumen-dianggap-sebagai-raja
https://www.google.com/amp/s/amp.wartaekonomi.co.id/berita205118/apa-itu-kemitraan-bisnis?espv=1
Rabu, 05 Mei 2021
KOPDIT SWASTI SARI MAMPU MENJAWAB KEBUTUHAN USAHA.
Dilansir dari harian pos-kupang.com, bagi masyarakat Kabupaten Alor, perhiasan kepala untuk laki - laki dan perempuan dikenal eksentrik. Khusus perempuan, perlengkapan yang biasa dipakai adalah ikat kepala yang berbentuk huruf "V" dan terbuat dari muti berwarna merah, putih dan hitam.
Sementara untuk laki - laki, perhiasannya berupa mahkota kepala, dasi, perhiasan lengan kiri dan kanan ditambah ikat pinggang. Bahan - bahan yang dibutuhkan untuk perhiasan perempuan adalah sorti benang, muti hitam, merah dan putih serta pembatas. Sementara untuk perhiasan laki - laki, kain merah, karpet, lem lilin, muti dan juga bulu unggas.
Menurut Bapak Alex, sesuai filosofi dari Kopdit Swasti Sari yang dalam prakteknya yakni "Simpan Berbunga, Pinjam Berbuah". Dalam artian bahwa dengan menabung di Kopdit Swasti Sari maka Anggota akan dihargai balas jasa simpanan (bunga) yang layak, sedangkan meminjam di Kopdit Swasti Sari pula akan membuahkan Kesejahteraan bagi Anggotanya.