Rabu, 05 Mei 2021

KOPDIT SWASTI SARI MAMPU MENJAWAB KEBUTUHAN USAHA.

Dilansir dari harian pos-kupang.com, bagi masyarakat Kabupaten Alor, perhiasan kepala untuk laki - laki dan perempuan dikenal eksentrik. Khusus perempuan, perlengkapan yang biasa dipakai adalah ikat kepala yang berbentuk huruf "V" dan terbuat dari muti berwarna merah, putih dan hitam.

Sementara untuk laki - laki, perhiasannya berupa mahkota kepala, dasi, perhiasan lengan kiri dan kanan ditambah ikat pinggang. Bahan - bahan yang dibutuhkan untuk perhiasan perempuan adalah sorti benang, muti hitam, merah dan putih serta pembatas. Sementara untuk perhiasan laki - laki, kain merah, karpet, lem lilin, muti dan juga bulu unggas.

Bertempat dipinggir muara Teluk Mutiara, tepatnya Kampung Karkameng, RT.001/RW.001 Kel. Mutiara Kec. Teluk Mutiara, Kabupaten Alor. Ibu Yohana Lau merupakan salah satu pegiat Kerajinan Tradisional Alor sejak tahun 2016. Kerajinan yang beliau tekuni  berupa perhiasan tradisional untuk laki-laki maupun perempuan Alor. Hasil kerajinan ini seringkali dipesan bukan hanya oleh orang Kalabahi tetapi juga dari Kupang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Kalimantan sampai ke negara tetangga, Malaysia.

Hari ini (5/5/2021) Ibu Yohana bersama pengrajin tradisional telah resmi bergabung menjadi anggota Kopdit Swasti Sari. Mereka yakin bahwa Kopdit Swasti Sari mampu menjawab kebutuhan usaha mareka mengingat saat ini permintaan aksesori semakin banyak sementara modal masih minim.

Kopdit Swasti Sari telah hadir di Kabupaten Alor dengan produk simpanan yang menarik dan produk pinjaman dengan bunga MURAH yaitu: 0,5% flat, 0,96% flat, 1% flat sedangkan bunga menurun: 1,6% menurun dan 1,8% menurun. 

Seorang pegiat Koperasi di Kabupaten Alor, Bapak Alex Sing Kana, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kopdit Swasti Sari karena hadir dengan Produk dan Pelayanan yang berbeda. Menurut Beliau, di Kabupaten Alor ada Koperasi yang memberikan bunga pinjaman sampai 20% perbulan, hal tersebut sangat memberatkan anggota atau masyarakat Kabupaten Alor, karena Koperasi tersebut tidak menjalankan misi Sosial yaitu mensejahterakan masyarakat namun hanya mengejar keuntungan semata.

Menurut Bapak Alex, sesuai filosofi dari Kopdit Swasti Sari yang dalam prakteknya yakni "Simpan Berbunga, Pinjam Berbuah". Dalam artian bahwa dengan menabung di Kopdit Swasti Sari maka Anggota akan dihargai balas jasa simpanan (bunga) yang layak, sedangkan meminjam di Kopdit Swasti Sari pula akan membuahkan Kesejahteraan bagi Anggotanya.


Bravo Kopdit Swasti Sari 💪👍


2 komentar: